Minggu, 01 Juli 2012

resiko partus pervaginam transmisi hepatitis B lebih tinggi dibanding seksio sesar


Sekitar 90-95 % infeksi hepatitis B pada orang dewasa mampu melawan infeksi dan menyingkirkannya dari tubuh sehingga penderita sembuh total, hanya 5-10 persen dewasa terinfeksi hepatitis B yang menjadi infeksi kronik.  Anak-anak menjadi resiko terbanyak untuk menjadi infeksi kronik. Sampai 90 %  anak terinfeksi gagal membersihkan virus dari tubuh dan menjadi infeksi kronik.(Stephen dan david 2011)
2/3  orang terinfeksi hepatitis B kronik menjadi karier. Orang-orang tersebut hidup tanpa gejala, sehingga berpotensi menularkan kepada orang lain, sisa 1/3 nya menjadi hepatitis aktif, yang bisa berujung pada penyakit radang hati yang serius. (Stephen dan david 2011) Beberapa kondisi dapat menjadi fatal. Sekitar 15-25 persen orang dengan hepatitis B kronik meninggal karena penyakit hepatitis (Stephen dan david 2011)
Hepatitis B menjadi infeksi hepar yang serius di dunia. Seluruh dunia diperkirakan 350 juta orang hidup sebagai karier HBV yang mana 620.000 meninggal karena penyakit yang terkait  masalah hepar setiap tahunnya (Stephen dan david 2011)
Di Amerika  hepatitis B  banyak menyerang dewasa muda berumur 20-50 tahun, kira-kira 800.000 -1.4 juta orang amerika hidup sebagai karier hepatitis virus dan penyakit tersebut mengakibatkan kematian 3000 orang per tahunnya. (Stephen dan david 2011)
Penyakit Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yakni suatu virus beramplop berisikan double stranded secara parsial, genom DNA sirkuler dan terklasifikasi dalam familyihepadnavirus, inti nukleocapsid berdiameter 27 nm dan yang mana  antigen hepatitis hepatitis B core berasal. Inti dikelilingi oleh selaput lipoprotein yang disebut sebagai HbsAg dan amplop lipoprotein diproduksi dalam jumlah besar yang dilepaskan dalam aliran darah (Soewigno dan Stephanus 2008)
HBV mempengaruhi fungsi hepar pada saat terjadi  replikasi hepatosit. Sistem imun kemudian diaktifkan untuk menghasilkan reaksi spesifik melawan dan berusaha membersihkan virus. Sel dimana tempat virus berkembang tidak membuat sel kehilangan fungsi, respon inflamasi yang menjadi respon imun bersifat merusak ((Soewigno dan Stephanus 2008)

Skrining untuk infeksi hepatitis B selama kehamilan

Saat ini American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), the American Academy of Family Practice (AAFP), and the American Academy of Pediatrics (AAP)  merekomendasikan pemeriksaan   HBsAg pada seluruh ibu hamil  yang akan menjalani proses kelahiran, dan wanita dengan HBsAg positif harus mendapatkan evaluasi penentuan ada tidaknya  penyakit hepatitis kronik dan memfasilitasi ibu tersebut dengan imunoprofilaksis , memberikan laporan laboratorium  rumah sakit pada  pelayan obstetric yang mendampingi proses kelahiran tersebut.( Nina Kim 2012)
Pengaruh hepatitis virus pada ibu hamil adalah meningkatkan angka kejadian abortus, partus prematur, dan perdarahan. Risiko bagi janin dalam kandungan adalah prematurus, kematian janin dan penularan hepatitis virus. Kelainan kongenital pada janin belum pernah dilaporkan.1 Transmisi virus hepatitis dari ibu ke anak dapat terjadi transplasental, melalui kontak dengan darah atau tinja ibu waktu persalinan, kontak yang intim antara ibu dan anak setelah persalinan, atau melalui air susu ibu( Nina Kim 2012)
HBV tidak menyebrangi plasenta karena ukuran dan tidak dapat menginfeksi  bayinya kecuali  terdapat kerusakan barier  plasenta, seperti yang terjadi pada amniosentesis, ibu yang terinfeksi  dapat menularkan penyakit pada saat  inpartu. Sehingga bila tidak diberikan profilaksis akan membuat bayi dalam resiko tinggi untuk terinfeksi hepatitis B dan terlebih lagi komplikasi jangka panjang pada bayi yakni hepatitis kronik  ( Nina Kim 2012)
Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B akut maupun kronik, perlu diberi pengobatan  imunoprofilaksis ( Hans Chandra 1992)

Resiko transmisi HBV perinatal

Secara keseluruhan transmisi  HBV dari ibu HBsAg positif ke bayinya selama periode perinatal sekitar 5-90 % pada orang yang tidak mendapatkan imunoprofilaksis, resiko tergantung pada tes HBeAg bila positif  transmisi kira-kira 70-90 % dan bisa menurun 5-15 % ketika diberikan  hepatitis B immunoglobulin, 3 seri vaksin hepatitis B diberikan pada bayi akan menurunkan kurang lebih 20%

Rute dan periode transmisi perinatanal HBV

Transmisi perinatal dari ibu ke bayinya adalah merupakan pemahaman yang sangat penting diketahui. Jika wanita hamil dengan hepatitis B karier dan memiliki antigen HBeAg positif maka bayi nya  akan mendapat kemungkinan terinfeksi sekitar 90 persen, kira-kira  25 persen bayi yang terinfeksi menjadi karier kronik. Kebanyakan  karier HbsAg  adalah asimptomatik, tetapi berpotensi menularkan dan menjadi  sumber infeksi baru yang konstan.(Stephen E Contag 2012)
Walaupun sedikit, tapi penting, cara penularan HBV termasuk transfer melalui perutaneus maupun secara parenteral kontak dengan darah, cairan tubuh dan hubungan badan. kulit dan mukosa yang rusak  menjadi barier yang rentan terhadap  penularan
Beberapa teori lain yang menjelaskan mekanisme penularan virus perinatal adalah11:  
  1. Adanya kebocoran plasenta yang menyebabkan tercampurnya darah ibu dengan darah fetus.
  2. Tertelannya cairan amnion yang terinfeksi.
  3. Adanya abrasi pada kulit selama persalinan yang menjadi tempat masuknya virus.
  4. Tertelannya darah selama persalinan.
  5. Penularan melalui selaput lendir.( Hans Chandra 1992)

 

Mekanisme transmisi HBV sebenarnya belum dapat diketahui secara pasti, t etapi mungkin  infeksi dapat terjadi pada saat intrapartum atau pada saat di uterus. HBV DNA dan HBsAg telah dideteksi di cairan amnion, sel plasenta dan secret vagina  pada wanita HBsAg selama kehamilan dan pada darah talipusat bayi mereka. Model partus ( Pervaginam dan Cesarean) tampaknya tidak memberikan dampak resiko untuk terinfeksi HBV. ( Hans Chandra 1992)
Transmisi HBV melalui asi tidak bermakna, seperti yang didemonstrasikan oleh beberapa penelitian yang dilakukan sebelum era propilaksis neonatal rutin. Relative tinggi kemanjuran imunoprofilaksi yang ada pada teori infeksi vertical dari ibu ke bayi  yang diduga terjadi dalam waktu singkat sebelum terjadinya proses kelahiran( Hans Chandra 1992)




















DAFTAR PUSTAKA

1.      Stephen and David, Clinical and Developmental Immunology, Pediatric department medical faculty, San Paulo 2012, Brazil
2.      Soewigno dan Stephanus, Hepatitis Virus B, Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta, Cetakan I,edisi 2  2008
3.       Nina Kim, Hepatitis B Discussion on Sexual Transmitted Disease on hepatitis Web Study Seattle University Of Washington
4.       Stephen E Contag, Hepatitis in Pregnancy, Department of Obstetric and Gynecologic John Hopskin University Baltimore US 2011
5.       Hans Chandra, Hepatitis pada kehamilan, perhimpunan peneliti hati Indonesia sumber Cermin Dunia Kedokteran ed 80  Jakarta 1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar